Selasa, 03 Januari 2012

Tupai Terbang

Siklus Hidup Tupai Terbang

Identifikasi
Southern flying squirrel (Glaucomys volans)
Southern flying squirrel (Glaucomys volans)
Nama: Glaucomys volans
Harapan hidup: 10-12 tahun
Panjang: 20-25 cm, termasuk ekor
Berat: 56–85 gram
Terdapat banyak spesies tupai terbang, salah satu yang cukup terkenal adalah Southern Flying Squirrel/Glaucomys volans. Nama Glaucomys volans sendiri berasal dari bahasa Yunani ( Glauko = abu-abu, mys = tikus, volans = terbang) yang jika diartikan adalah tikus abu-abu yang bisa terbang.
Meskipun demikian, tupai terbang sebenarnya tidak bisa terbang seperti burung. Hanya satu mamalia yang benar-benar dapat terbang, yaitu kelelawar. Tupai terbang hanya bisa melayang (glide) dari satu pohon ke pohon lainnya ataupun meluncur dari pohon ke tanah tanpa harus mengalami cedera. Kemampuan melayang mereka cukup mengagumkan, pernah tercatat mampu menempuh jarak hingga 90 meter jauhnya. Tupai terbang menggunakan pergelangan tangan mereka sebagai kemudi, sedangkan ekor berbulu mereka digunakan untuk keseimbangan dan rem sebelum pendaratan. VIDEO : http://www.youtube.com/watch?v=_ZgcBUx0Vwg
Tupai terbang memiliki bulu sangat tebal dengan mata gelap yang sangat besar, karena tupai terbang adalah hewan nokturnal. Di bagian sisi tubuh mereka di antara kaki depan dan kaki belakang terdapat mebran tipis seperti kulit ditutupi bulu yang digunakan untuk melayang.
Keluarga tupai terbang memiliki banyak jenis yang tersebar di dunia. Diketahui terdapat 15 genus tupai terbang : Aeretes, Aeromys, Belomys, Biswamoyopterus, Eoglaucomys, Eupetaurus, Glaucomys, Hylopetes, Iomys,Petaurillus, Petaurista, Petinomys, Pteromys, Pteromyscus, dan Trogopterus. Yang terbesar adalah spesies tupai terbang berbulu (Eupetaurus cinereus).
Aeromys tephromelas
Black Flying Squirrels (Aeromys tephromelas ), tersebar mulai dari Thailand hingga Borneo
Belomys pearsonii
Hairy-footed Flying Squirrel (Belomys pearsonii), tersebar di Asia Tenggara
Biswamoyopterus biswasi
Namdapha Flying Squirrel (Biswamoyopterus biswasi), tersebar di India
Hylopetes sp
Hylopetes sp, tersebar di Asia
Petaurista alborufus
Red And White Giant Flying Squirrel (Petaurista alborufus), tersebar di Asia
Petaurista petaurista
Red Giant Flying Squirrel (Petaurista petaurista), tersebar di Asia Tenggara
Pteromys volans
Siberian Flying Squirrel (Pteromys volans)
Habitat
Habitat tupai terbang beragam tergantung jenis dan penyebarannya. Untuk Glaucomys volans biasanya ditemukan di selatan dan timur Amerika Serikat. Di Indonesia, tupai-tupai terbang tersebar di hampir semua pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.
Tupai terbang membuat sarang di lubang-lubang di pohon berbatang besar, biasanya pohon mati. Di dalam lubang tersebut, tupai terbang suka meletakkan daun dan ranting untuk membuat sarang mereka lebih nyaman dan hangat. Tidak jarang tupai terbang menggunakan sarang burung pelatuk yang sudah ditinggalkan sebagai sarang baru mereka. Tupai terbang memiliki kebiasaan sering berpindah-pindah dari sarang satu ke sarang lain dan suka berbagi sarang dengan tupai terbang lainnya (5-7 tupai terbang dalam 1 sarang). Kebiasaan berbagi sarang ini kemungkinan ada hubungannya dengan sistem pertahanan mereka dalam menjaga suhu tubuh selama musim dingin, karena tupai terbang tidak melakukan hibernasi, mereka tetap bangun dan aktif mencari makan di musim dingin sekalipun. Namun ada kalanya dimana cuaca buruk saat musim dingin, tupai terbang akan membatasi aktivitas mereka di malam hari.
Makanan
Tupai terbang adalah hewan nokturnal, mereka aktif di malam hari. Tupai terbang lebih sering melayang di malam hari karena mereka tidak mahir melarikan diri dari burung pemangsa yang berburu di siang hari. Alasan lainnya adalah tupai terbang dapat dengan mudah mencari makanan di malam hari, karena indera penciuman mereka sangat tajam.
Makanan tupai terbang di alam liar antara lain: buah-buahan, kacang-kacangan, jamur, telur burung, dan serangga (ngengat). Sumber makanan utama tupai terbang adalah truffle, jamur langka yang merupakan jamur termahal di dunia.Saat pasokan makanan rendah, tupai terbang akan menyimpan lumut dan biji-bijian sebagai cadangan makanan mereka.
jamur black truffle
jamur black truffle, makanan kesukaan tupai terbang
Siklus Hidup
Tupai terbang berkembang biak sekali setahun biasanya di bulan Mei atau Juni. Masa kehamilan tupai terbang sekitar 40 hari dimana jumlah anak yang dilahirkan antara 2-6 ekor. Sejak dilahirkan, anak-anak tupai terbang akan dirawat dan dilindungi oleh induk betina mereka hingga mereka mampu meninggalkan sarang. Induk jantan tidak berpartisipasi dalam mengasuh keturunan mereka. Anak tupai terbang terlahir gundul, mata tertutup, dengan kulit berwarna merah transparan. Berat bayi tupai terbang berkisar antara 3-6 gram dengan panjang 60 mm. Setelah 2 minggu berat mereka akan bertambah menjadi 10-15 gram.
anak tupai
bayi tupai terbang
Sekitar usia 4 minggu, mata anak tupai sudah mulai terbuka dan tubuh mereka sudah sepenuhnya ditumbuhi bulu dengan berat badan 25 gram dan panjang 15 cm. Di minggu-minggu selanjutnya, anak tupai mulai berlatih melompat dan melayang. Setelah 7 minggu tupai terbang remaja sudah bisa melayang hingga 1,8 m, dan akan benar-benar mandiri setelah berusia 12 minggu.Tupai terbang akan dewasa secara seksual sekitar 1-2 tahun dan siklus kembali berulang.
Predator
dengan kemampuan rakun memanjat dan mengendap-endap, mengharuskan tupai terbang harus sering berpindah-pindah sarang agar tidak dimangsa.
saat terdampar di tanah, kucing rumah menjadi salah satu predator utama tupai terbang
berkamuflase sebagai cabang pohon membuat tupai terbang harus berhati-hati memilih tempat pendaratan mereka di pohon jika tidak mau berakhir di perut ular
saat di udara pun tupai terbang tidak sepenuhnya aman karena banyak burung pemangsa yang memiliki kemampuan terbang dan manuver yang jauh lebih baik yang siap memangsa mereka
Perbedaan Tupai Terbang dan Sugar Glider
Saat ini, tupai terbang dan sugar glider banyak diperdagangkan sebagai hewan peliharaan. Meskipun memiliki tampilan fisik yang mirip: mata besar, bagian perut berwarna putih, dan membran di sisi tubuh yang dapat digunakan untuk melayang, tupai terbang dan sugar glider adalah berasal dari 2 subclass berbeda, mereka hanya berkerabat jauh bukan satu keluarga. Tupai terbang masuk dalam subclass hewan berplasenta, yaitu hewan yang semasa janin berkembang dalam plasenta di dalam tubuh induknya. Sedangkan Sugar glider masuk dalam subclass marsupalia (hewan berkantung), sama halnya seperti kangguru dan koala, dimana janin dikeluarkan dari tubuh sang induk dengan ukuran sangat kecil untuk selanjutnya berkembang dan menyusui di dalam kantong induknya.
Untuk lebih jelas : http://goo.gl/nUcSt
Tupai Terbang
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Mamalia
Subclass: Eutheria (hewan berplasenta)
Ordo: Rodentia (hewan pengerat)
Family: Sciuridae (tupai)
Subfamily: Pteromyinae (tupai terbang)
Genus: Glaucomys
Spesies: volans
Sugar Glider
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Class: Mamalia
Subclass: Marsupialia (hewan berkantung)
Ordo: Diprotodontia
Family: Petauridae
Genus: Petaurus
Spesies: breviceps
Sugar Glider (Petaurus breviceps)
Sugar Glider (Petaurus breviceps)

Minggu, 01 Januari 2012

Sugar Glider


1. Kandang

Prinsipnya, kandang yang digunakan semakin besar dan tinggi akan semakin bagus karena sugar glider sangat menyukai aktivitas memanjat dan melompat. Ukuran kandang bisa digunakan dengan ukuran jeruji yang cukup kecil (< 1,2cm) untuk mencegah sugar glider kabur dari kandang. Di dalam kandang sebaiknya diletakkan cabang/dahan2 pohon untuk sugar glider bisa memanjat dan bermain2. Sebaiknya hindari dahan yang diambil dari tanaman yang menghasilkan getah karena bisa membahayakan kesehatan dari hewan ini. Selain itu bisa diletakkan kotak sarang untuk sugar glider bisa bersembunyi, bahannya bisa dar apa saja , antara lain pot keramik yang dilubangi, kayu berlubang, pipa paralon,dll. Selain itu kandang bisa dilengkapi dengan mainan seperti “wheel�untuk hamster dan mainan2 lainnya untuk sugar glider bisa bermain2.

Kandan bisa diletakkan di dalam maupun di luar ruangan, hanya saja hindari penempatan kandang dalam ruang ber-ac. Jika diletakkan di dalam, kandang harus sering dibersihkan untuk menghindari bau yang tidak enak (biasanya dari teritorial marking jantan). Jika kandang yang digunakan tidak terlalu besar, biarkan sugar glider untuk bermain2 di luar kandang setiap hari selama beberapa menit (dalam hal ini sudah harus jinak dahulu) dan kalau bisa diletakkan di tempat yang cukup tiggi seperti di atas meja.





2. Makanan dan minuman

Sugar glider juga membutuhkan minuman. Air bersih harus disediakan sepanjang hari, bisa diletakkan dalam wadah kecil yang berat sehingga tidak mudah tumpah pada saat sugar glider bermain2. selain itu makanan yang diberikan bisa berupa buah2an dan serangga. Buah yang bisa diberikan seperti pepaya, pisang, anggur, melon, apel, pear, dll sangat disukai oleh sugar glider. Hindari buah yang berasal dari jenis jeruk, alpukat, dan bangsa bawang2an karena bisa membahayak kesehatan sugar glider. Selain itu bisa juga diberikan umbi2an seperti bengkoang, wortel rebus, ubi rebus. Sugar glider setiap hari membutuhkan protein dalam jumlah yang cukup besar (mencapai 40%). Oleh karena itu jika memberikan buah2an bisa diberi tambahan berupa serangga (jangkrik, belalang) dan ulat untuk memenuhi kebutuhan proteiinnya. Jenis makanan yang diberikan sebaiknya bervariasi. Misalnya di lakukan rotasi setiap 3 hari, yaitu buah2 dengan serangga, sayur (wortel rebus) dengan ulat, dan cat food. Jenis2 ini selalu diberikan secara bergilir untuk memenuhi kebutuhannya. Jika mendapatkan diet yang benar sugar glider akan hidup dengan sehat. Hindari memberikan vitamin kepada sugar glider karena hal ini bisa mengakibatkan sugar glider menjadi bau.



3. Menjinakkan Sugar Glider

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, SG merupakan hewan yang bersifat sosial sehingga bisa dilatih untuk dekat dengan pemiliknya. Pada hari pertama sugar glider tiba di rumah, sebaiknya dibiarkan dulu selama 1-2 hari untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak merasa asing lagi. Sugar glider juga bisa diletakkan di ruangan di mana kita bisa melakukan aktivitas sehari-hari . Setelah terbiasa, kita bisa mulai mencoba untuk menawarkan “treat� berupa jangkrik atau ulat. Setelah terlihat lebih tenang perlahan2 masukkan tangan ke dalam kandang, dan makanan diletakkan di atas telapak tangan sampai SG mau menghampiri. Biasanya pada siang hari saat tidur, SG lebih tidak aktif. Perlahan masukkan tangan dan lihat reaksi SG. Jika tidak ada reaksi mengancam, perlahan2 sentuh bagian tubuh SG (dielus perlahan). Cara lain adalah dengan memberikan “kantung� untuk SG, bisa dari kaos kaki. SG sangat suka bersembunyi di dalamnya. Setelah itu kita bisa membawa SG di dalam kantong tersebut melakukan aktivitas sehari2 kita. SG bisa diletakkan dalam kantong celana yang tidak terlalu ketat. Intinya dibiasakan agar SG kenal dengan bau kita, dan pada saat tidur itu dia merasa cukup tenang. Setelah terbiasa SG biasanya akan lebih “jinak� dan bisa diajak bermain2.